CEO - Bangka Belitung- Ketua Ormas Forum Kibar Pemuda Merah Putih ( FKPMP), Ali Hartono minta aparatur penegak hukum melakukan pengawasan, penertiban bahkan penangkapan terhadap aktivitas penimbunan dan pendistribusian minyak goreng, dan gula yang diduga sulit didapatkan oleh masyarakat di Provinsi Bangka Belitung.
Ketua Ali Hartono mengungkapkan proses penampungan dan pendistribusian minyak goreng dan gula, jangan sampai dijual dengan harga Harga Eceran Tertinggi ( HET) sehingga dapat merugikan masyarakat banyak, jangan sampai ada dugaan oknum memanfaatkan situasi ditengah pandemi saat ini belum usai apalagi akan menghadapi bulan suci Ramadhan.
Ali Hartono mengatakan kita juga mempertanyakan kinerja Pemimpin dan Wakil Rakyat baik tingkat Provinsi, Kota maupun Kabupaten ketika minyak goreng dan gula sulit didapatkan tidak ada gerak cepat dalam mengatasi keluhan masyarakat. apakah para Pemimpin dan Wakil Rakyat tidak melihat, masyarakat antrian minyak goreng di duga tanpa menggunakan prokes ditengah pandemi yang belum usai.
" Kami akan cari informasi dan apabila ada dugaan penimbunan minyak goreng dan gula di suatu tempat maka akan kita tunjukkan pelakunya ke polisi. Dia bukan hanya pemain minyak goreng dan gula berskala besar tapi sudah membludak, jangan sampai tanpa upaya pencegahan dan penertiban dari aparat yang berwenang,"ujar Ketua Ormas FKPMP, Rabu (16/3/2022).
Menurut Ketua Ormas FKPMP, pihaknya bahkan menduga jangan sampai ada oknum yang ikut bermain dalam minyak goreng dan gula tersebut melakukan penimbunan yang dapat merugikan masyarakat hanya untuk kepentingan pribadinya. Pemerintah daerah juga dapat berkoordinasi dan bekerjasama dengan aparat penegak hukum dalam memeriksa tempat usaha baik berskala besar maupun kecil apakah ada memiliki izin penimbunann atau surat apapun untuk melakukan aktivitas penampungan dan pendistribusian serta penjualan minyak goreng dan gula sesuai ketentuan dan peraturan perundang undangan yang berlaku.
" Kalau diduga tidak memiliki izin menampung dan menjual minyak goreng dan gula ke pihak lain, yang hanya untuk mengambil keuntungan besar dalam situasi kebutuhan masyarakat yang sulit saat ini mengeluh susahnya mendapatkan minyak goreng dan gula," kata Ali Hartono.
Hal seperti ini patut dicurigai ada pemufakatan jahat yang tersistematis dan masif yang di duga dilakukan oleh oknum dengan pihak atau orang tertentu. "Bagaimana bisa minyak goreng dan gula yang berasal dari beberapa penampung sulit didapatkan masyarakat dan membeli pun masyarakat harus ikut antri," tutur Ali Hartono. (Sunardi)